Senin, 05 Oktober 2009

Selimut Duka Tanah Minang



Assalamualaikum wr. Wb

Rabu petang tepatnya pukul 17.05 WIB tanggal 30 September 2009 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, Indonesia dikejutkan dengan bencana alam yang lagi-lagi menimpa kepulauan Sumatera, yaitu Gempa dahsyat yang kekuatannya mencapai 7,6 Scala Richter yang melanda Kota Padang, gempa itu tidak hanya melanda Kota Padang akan tetapi juga melanda daerah yang berada disekitar Kota tersebut seperti Medan, Riau, Singapura, dan Malaysia. Dampak dari gempa itu juga dirasakan oleh masyarakat di sekitar perbukitan, banyak rumah-rumah warga dan bangunan yang tertimbun akibat longsor.

Pada saat itu masyarakat sedang melakukan berbagai aktivitas, seperti kegiatan bimbingan belajar, pelatihan, resepsi pernikahan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Pasca gempa itu terjadi, Kota Padang diguyur hujan lebat dan suasana malam pada hari itu gelap gulita serta jaringan komunikasi terputus, yang menyebabkan sulitnya para warga untuk menghubungi sanak saudaranya yang berada di kota lain.

Korban terus bertambah tetapi bantuan tak kunjung datang. Banyak korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan, di antara mereka masih ada yang dipastikan hidup, akan tetapi masih sulit di evakuasi dikarenakan sempitnya lorong untuk mengangkat para korban. Para petugas dan relawan bahu membahu untuk menolong para korban, baik korban yang sudah tewas maupun luka-luka.

Derita Indonesia di Tanah Minang belum berakhir, keesokan harinya Indonesia sudah dikejutkan dengan berita yang serupa. Kali ini Kota Jambi yang diguncang gempa dengan kekuatan 7,0 Scala Richter, akan tetapi tidak ada korban tewas, hanya puluhan korban luka-luka serta bangunan-bangunan yang runtuh. Sebelumnya bencana alam juga melanda negara lain seperti bencana tsunami di Amerika, bencana Ketsana di Vietnam, dan 4 hari setelahnya bencana alam kembali melanda bumi pertiwi tepatnya gempa di Manokwari Papua. Berikut saya lampirkan data sementara sampai tulisan ini di Upload dan info gempa Sumbar lainnya.

Kronologis Kejadian

Tempat : Padang

Hari/Tanggal : Rabu, 30 September 2009

Waktu : 17:05 WIB

Besar Kekuatan : 7,6 Scala Richter

Kota dan negara lain yang

terkena dampak gempa : Medan, Riau, Singapura, Malaysia

Bangunan-bangunan

yang hancur : Rumah warga, Rumah Ibadah, Toko, Kantor, Gedung DPRD, Pasar Sentral, Bank

Luka-luka : Mencapai ribuan orang

Data Tewas : 529 Jiwa (Masih terus bertambah)

- detail : 376 Kota Padang

11 Pariaman

2 Solok

75 Pasaman

3 Padang Panjang

62 Padang Pariaman

Kawasan terparah : Daerah Pondok. Padang

Pusat gempa : Daerah Pariaman

Daerah korban terbanyak : Jalan Proklamasi dan Sawangan, Padang

Ucapan belasungkawa : Negara Amerika, Inggris, Australia, Kanada, Cina

Komentar :

  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Indonesia)

"Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah memberikan bantuan kepada para korban bencana alam, mulai dari obat-obatan, pangan dan sandang. Dan mencari para korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan".

  • Presiden Barack Obama (USA)
"Indonesia merupakan negara yang sangat sabar dan tabah di tengah banyaknya bencana-bencana alam yang melanda"

  • Gubernur SUMBAR

"Gempa mengakibatkan air bersih sulit didapatkan, untuk mendapatkannya perlu waktu sebulan lagi"

Donasi dalam negeri : Pemerintah Indonesia Rp. 100.000.000.000 (Tahap Awal)

Donasi luar negeri : China US$ 500.000

Komisi Eropa Rp. 42,1 Milyar

Uni Eropa 3 Juta Euro

Amerika (belum disebutkan nominalnya)

Bantuan tenaga : PMI (Indonesia)

Australia

Inggris

Bantuan Pangan : BNPB (Indonesia)


Gempa Kedua

Tempat : Jambi

Hari/Tanggal : Kamis, 1 Oktober 2009

Waktu : 09:00 WIB

Besar Kekuatan : 7,0 Scala Richter

Luka-luka : Mencapai puluhan orang

Data tewas : Tidak ada

Bangunan-bangunan yang hancur : Rumah warga, Masjid, Sekolah.

- detail : 900 rumah, rusak dan roboh (Di Kabupaten Kerinci)

4 Masjid roboh

1 SD roboh

1 SMP roboh

Tulisan ini bersumber dari berita-berita yang ada di televisi, dan bukan digunakan sebagai acuan sumber ketepatan data, melainkan untuk memperingati salah satu peristiwa yang melanda negara Republik Indonesia. Di samping itu, tulisan ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan renungan dan introspeksi diri bahwa bencana ini pasti memiliki hikmah yang terkandung di dalamnya. Syair di bawah ini dilampirkan, semoga dapat menjadi bahan renungan, bahwa kita sebagai manusia sudah semestinya bersabar dan berserah diri pada-Nya.



MENJELANG MAGHRIB, NYAWAPUN RAIB


Sore hari di ranah minang

Ketika semua bergegas pulang

Tiba-tiba gempa mengguncang

Meluluhlantahkan semua bangunan


Derita terus menerjang, bantuan tak kunjung datang

Mereka semua mengharapkan uluran tangan

Walau hanya secuil makanan dan seteguk minuman

Syukur dalam hati karena masih ada nyawa yang terselamatkan


Terlepas sudah titel kehidupan

Gelar sarjana berganti gelar Syuhada

Harta dunia hilang sekejap pandangan

Keluarga dan saudara tertimbun di bawah reruntuhan


Mereka meninggalkan dunia dengan kisah tragis

Terhimpit beton raksasa yang menghujam sadis

Air mata tak berhenti tuk menangis

Meninggalkan syuhada dengan hati teriris


Tak hanya hati yang sakit

Anggota tubuh pun terasa sakit

Melihat kaki dan tangan yang terjepit

Duka hari ini terasa begitu pahit


Jadikan semua ini sebagai Muhasabah

Introspeksi diri kita terhadap Yang Kuasa

Seberapa jauh kita mengenal-Nya

Seberapa sering kita sujud kepada-Nya

_____________________________

Gambar : foto.detik.com

kabarindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar