Assalamualaikum wr. Wb
Rabu petang tepatnya pukul 17.05 WIB tanggal 30 September 2009 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, Indonesia dikejutkan dengan bencana alam yang lagi-lagi menimpa kepulauan Sumatera, yaitu Gempa dahsyat yang kekuatannya mencapai 7,6 Scala Richter yang melanda Kota Padang, gempa itu tidak hanya melanda Kota Padang akan tetapi juga melanda daerah yang berada disekitar Kota tersebut seperti Medan, Riau, Singapura, dan Malaysia. Dampak dari gempa itu juga dirasakan oleh masyarakat di sekitar perbukitan, banyak rumah-rumah warga dan bangunan yang tertimbun akibat longsor.
Pada saat itu masyarakat sedang melakukan berbagai aktivitas, seperti kegiatan bimbingan belajar, pelatihan, resepsi pernikahan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Pasca gempa itu terjadi, Kota Padang diguyur hujan lebat dan suasana malam pada hari itu gelap gulita serta jaringan komunikasi terputus, yang menyebabkan sulitnya para warga untuk menghubungi sanak saudaranya yang berada di kota lain.
Korban terus bertambah tetapi bantuan tak kunjung datang. Banyak korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan, di antara mereka masih ada yang dipastikan hidup, akan tetapi masih sulit di evakuasi dikarenakan sempitnya lorong untuk mengangkat para korban. Para petugas dan relawan bahu membahu untuk menolong para korban, baik korban yang sudah tewas maupun luka-luka.
Derita Indonesia di Tanah Minang belum berakhir, keesokan harinya Indonesia sudah dikejutkan dengan berita yang serupa. Kali ini Kota Jambi yang diguncang gempa dengan kekuatan 7,0 Scala Richter, akan tetapi tidak ada korban tewas, hanya puluhan korban luka-luka serta bangunan-bangunan yang runtuh. Sebelumnya bencana alam juga melanda negara lain seperti bencana tsunami di Amerika, bencana Ketsana di Vietnam, dan 4 hari setelahnya bencana alam kembali melanda bumi pertiwi tepatnya gempa di Manokwari Papua. Berikut saya lampirkan data sementara sampai tulisan ini di Upload dan info gempa Sumbar lainnya.
Kronologis Kejadian
Tempat : Padang
Hari/Tanggal : Rabu, 30 September 2009
Waktu : 17:05 WIB
Besar Kekuatan : 7,6 Scala Richter
Kota dan negara lain yang
terkena dampak gempa : Medan, Riau, Singapura, Malaysia
yang hancur : Rumah warga, Rumah Ibadah, Toko, Kantor, Gedung DPRD, Pasar Sentral, Bank
Luka-luka : Mencapai ribuan orang
Data Tewas : 529 Jiwa (Masih terus bertambah)
- detail : 376 Kota Padang
11 Pariaman
2 Solok
75 Pasaman
3 Padang Panjang
62 Padang Pariaman
Kawasan terparah : Daerah Pondok. Padang
Pusat gempa : Daerah Pariaman
Daerah korban terbanyak : Jalan Proklamasi dan Sawangan, Padang
Ucapan belasungkawa : Negara Amerika, Inggris, Australia, Kanada, Cina
Komentar :
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Indonesia)
"Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah memberikan bantuan kepada para korban bencana alam, mulai dari obat-obatan, pangan dan sandang. Dan mencari para korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan".
- Presiden Barack Obama (USA)
- Gubernur SUMBAR
"Gempa mengakibatkan air bersih sulit didapatkan, untuk mendapatkannya perlu waktu sebulan lagi"
Donasi dalam negeri : Pemerintah Indonesia Rp. 100.000.000.000 (Tahap Awal)
Donasi luar negeri : China US$ 500.000
Komisi Eropa Rp. 42,1 Milyar
Uni Eropa 3 Juta Euro
Amerika (belum disebutkan nominalnya)
Bantuan tenaga : PMI (Indonesia)
Australia
Inggris
Gempa Kedua
Tempat : Jambi
Hari/Tanggal : Kamis, 1 Oktober 2009
Waktu : 09:00 WIB
Besar Kekuatan : 7,0 Scala Richter
Luka-luka : Mencapai puluhan orang
Data tewas : Tidak ada
Bangunan-bangunan
- detail : 900 rumah, rusak dan roboh (Di Kabupaten Kerinci)
4 Masjid roboh
1 SD roboh
1 SMP roboh
Tulisan ini bersumber dari berita-berita yang ada di televisi, dan bukan digunakan sebagai acuan sumber ketepatan data, melainkan untuk memperingati salah satu peristiwa yang melanda negara Republik Indonesia. Di samping itu, tulisan ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan renungan dan introspeksi diri bahwa bencana ini pasti memiliki hikmah yang terkandung di dalamnya. Syair di bawah ini dilampirkan, semoga dapat menjadi bahan renungan, bahwa kita sebagai manusia sudah semestinya bersabar dan berserah diri pada-Nya.
MENJELANG MAGHRIB, NYAWAPUN RAIB
Sore hari di ranah minang
Ketika semua bergegas pulang
Tiba-tiba gempa mengguncang
Meluluhlantahkan semua bangunan
Derita terus menerjang, bantuan tak kunjung datang
Mereka semua mengharapkan uluran tangan
Walau hanya secuil makanan dan seteguk minuman
Syukur dalam hati karena masih ada nyawa yang terselamatkan
Terlepas sudah titel kehidupan
Gelar sarjana berganti gelar Syuhada
Harta dunia hilang sekejap pandangan
Keluarga dan saudara tertimbun di bawah reruntuhan
Mereka meninggalkan dunia dengan kisah tragis
Terhimpit beton raksasa yang menghujam sadis
Air mata tak berhenti tuk menangis
Meninggalkan syuhada dengan hati teriris
Tak hanya hati yang sakit
Anggota tubuh pun terasa sakit
Melihat kaki dan tangan yang terjepit
Duka hari ini terasa begitu pahit
Jadikan semua ini sebagai Muhasabah
Introspeksi diri kita terhadap Yang Kuasa
Seberapa jauh kita mengenal-Nya
Seberapa sering kita sujud kepada-Nya
_____________________________
Gambar : foto.detik.com
kabarindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar